Ilustrasi Gambar : pixabay Tasikmalaya, sukapurapost - PLN Rayon Karangnunggal Kabupaten Tas…
Kegiatan Yang Bermanfaat, untuk Ibu Hamil di Desa Cikupa
Kelas Ibu Hamis di Desa Cikupa, Karangnunggal, Senin (18/11) |
Tasikmalaya, sukapurapost - Desa Cikupa, sebuah desa yang
terletak Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memiliki
perkumpulan ibu-ibu yang sangat aktif.
Pada hari Senin, (19/11/2019) pagi yang sangat sejuk, para
ibu hamil tampak berkumpul bersama dengan bidan desa dan kader kesehatan di
sebuah mushola tepatnya di Kampung Cikaret.
Perkumpulan tersebut ditujukan bukan untuk melakukan
pemeriksaaan kehamilan, melainkan mengikuti kelas ibu hamil. Menurut
Kementerian Kesehatan, kelas ini adalah kelompok belajar bagi para ibu dengan
usia kehamilan antara 20-32 minggu dengan peserta maksimal 10 orang.
Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sang ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas
(pasca-persalinan sampai 40 hari), perawatan bayi baru lahir, bahkan mendiskusikan
mitos dan penyakit menular, atau triple eliminasi.
Imas Ratnafuri namanya, seorang bidan penanggung jawab
wilayah Desa Cikupa, yang saat itu dengan semangat memfasilitasi kelas ibu
hamil. Sudah 2 tahun ia mengabdikan diri sebagai bidan di Desa dan menjadi
fasilitator beberapa pertemuan kelas.
“Saya lihat sampai saat ini pengetahuan ibu hamil tentang
proses kehamilan, proses persalinan, dan proses perawatan bayi masih kurang. Saya
mengoptimalkan fungsi kelas ibu hamil dengan inovasi untuk menarik minat
masyarakat,” ungkapnya.
Para ibu juga melakukan diskusi serta tanya jawab antara ibu
hamil dan bidan, serta membahas materi di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
yang merupakan salah satu media kelas ibu hamil sederhana. Kalau ada yang bisa
menjawab pertanyaan dengan benar mereka akan diberikan hadiah.
“Tidak mudah menggerakkan kelas ini, karena mereka sulit
dikumpulkan dalam satu waktu, biasanya mereka melakukan pekerjaan rumah”, tutur
Imas.
Tantangan ini yang kerap dihadapi Bidan Desa yang
bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu dan anak di wilayahnya.
Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan semangat Imas, untuk
terus menyelenggarakan kelas ibu hamil dan berinovasi seperti memberikan hadiah
bagi yang berhasil menjawab pertanyaan dan mengaktifkan kembali senam ibu
hamil.
Gayung bersambut, antusiasme para ibu meningkat ketika Imas,
mengajak mereka untuk Tanya jawab dan
melakukan senam.
“Kelas ibu hamil menjadi agenda penting untuk membekali
mereka dengan informasi terkait proses kelahiran dan perawatan nifas. Namun sulit
dikumpulkan dalam satu waktu dengan berbagai alasan”, ujarnya. (Iman/PanduDesa)
Post a Comment
Post a Comment